Gejala dan Efek Stres Berlebih

Manifestasi stres yang berlebihan atau yang tidak dikelola dengan baik bisa sangat bervariasi. Sementara banyak orang melaporkan bahwa stres menginduksi sakit kepala, gangguan tidur, perasaan cemas atau ketegangan, kemarahan, atau masalah konsentrasi, yang lain mungkin mengeluhkan depresi, kurang tertarik pada makanan, meningkatnya nafsu makan, atau sejumlah gejala lainnya. Dalam situasi yang parah, seseorang dapat mengalami stres luar biasa sampai titik yang disebut "kelelahan," dengan kehilangan minat dalam kegiatan normal.
Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa tekanan psikologis dapat memperburuk gejala hampir setiap kondisi medis yang diketahui. Contoh kondisi di mana stres dapat memperburuk intensitas gejala termasuk penyakit kardiovaskular, asma, multiple sclerosis, nyeri kronis, jerawat, fibromyalgia, dan depresi. Sementara stres saja bukan penyebab penyakit kardiovaskular atau tekanan darah tinggi, itu sebenarnya dapat memperburuk perkembangan penyakit ini pada banyak orang.
Stres juga memiliki efek pada sistem kekebalan tubuh. Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres akut jangka pendek sebenarnya dapat meningkatkan respons kekebalan tubuh, stres kronis (jangka panjang) memiliki efek "mematikan" sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap pilek dan infeksi lainnya. . Studi ilmiah juga menunjukkan bahwa stres dapat menurunkan respons imun terhadap vaksinasi dan memperpanjang penyembuhan luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar